Bentuk toilet paling ekstrem di dunia

Begini bentuk toilet paling ekstrem di dunia letaknya di ketinggian 2.600 meter, pegunungan siberia!

Toilet merupakan salah satu fasilitas yang paling penting dalam kehidupan manusia. Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika tidak ada toilet. Manusia tak ubahnya hewan, buang air sembarangan. Selain bisa mencemari lingkungan juga bisa membuat penyakit mudah menyebar dan tertularkan. Maka atas dasar itu, selama ada manusia di suatu tempat se-ekstrem apapun itu, toilet harus tetap tersedia.

Bisa jadi toilet di stasiun pemantau cuaca di Pegunungan Siberia ini merupakan toilet paling ekstrem di dunia. Loh kok bisa disebut paling ekstrem, nah ini ada beberapa alasanya mari simak sama – sama.

Toilet ini berada di Pegunungan Siberia tepatnya di stasiun cuaca Rusia. Toilet ini berada di ketinggian 8.530 feet atau 2.600 meter dari permukaan laut. Mungkin juga toilet ini punya pemandangan yang paling indah. Dengan ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut, view dari toilet ini begitu mengagumkan. Toilet ini cuma digunakan untuk 4 orang staf ahli pemantau cuaca. Stasiun pemantau cuaca bernama Kara-Tyurek meteorological station ini dibangun pada masa Stalin tahun 1939. Stasiun ini penting sekali keberadaannya karena bertugas untuk melaporkan kondisi cuaca terkait penerbangan yang menghubungkan Eropa dan timur jauh.

Bentuk toilet paling ekstrem di dunia
Bentuk toilet paling ekstrem di dunia

Toilet ini berada di ruangan terbuka dan ketika Anda memasukinya, Anda akan menahan napas karena toilet ini berada di ujung tebing. Ungkap Natalia Nesterenko, fotografer yang pernah mengunjungi toilet ini.

Nggak cuma ketinggiannya yang ekstrem, dinginnya pun luar biasa sekitar -50 derajat celcius

Stasiun cuaca ini terletak di pegunungan terpencil, desa terdekat pun berada sekitar 60 mil atau hampir 100 km jauhnya. Sementara ibu kota wilayah, Gorno-Altaisk, berjarak sekitar 500 mil atau 800 km jauhnya. Hampir sepanjang pulau Jawa. Sementara ibukota Rusia, Moskow berjarak 3.281 km ke arah barat! Jauh sekali ya. Pantas kawasan beriklim tundra ini seakan terisolir dari dunia luar.

Sialnya lagi, kawasan ini termasuk sulit mendapatkan air bersih. Staf ilmuwan yang bekerja di sana harus bekerja keras untuk mendapat air. Mereka harus mencairkan salju untuk mendapat air. Jika musim panas, mereka menadah air hujan yang mengalir dari atap. Susah ya ternyata. Apalagi hidup dengan iklim -50 derajat Celcius.

Setiap musim gugur, makanan, kayu bakar bahkan tisu toilet pun dikirim melalui helikopter. Saking terpencilnya stasiun cuaca ini, cuma helikopter yang bisa memasok makanan maupun keperluan sehari-hari di tempat ini. Itu pun hanya dilakukan di musim gugur saja. Kebutuhan hidup para ilmuwan di sana akan dibawa helikopter, tak terkecuali kayu bakar dan tisu toilet. Jadi ya, kalau tisu toilet habis ya tunggu helikopter datang lagi. Atau dibersihin pakai salju kali ya, dingin – dingin gimana gitu.

Hidup di tempat terpencil seperti ini tentu tidak mudah makanan maupun air bersih sulit didapat. Mau buang air pun rasanya deg – degan banget, lha gimana toiletnya berada di ujung tebing. Nggak ada hiburan sama sekali ketemu manusia aja sulit. Kerja keras dan dedikasi para ilmuwan di sana memang patut kita apresiasi luar biasa.

Nggak perlu sih Anda membuktikannya sendiri ke sana untuk melihat toilet paling ekstrem di Dunia ini. Cukup syukuri aja toilet di rumah Anda masih mengalir airnya dan tidak seseram itu kondisinya. Memang sih, manusia akan bersyukur ketika melihat orang lain yang kurang beruntung. Tapi kalau tertarik ke sana, nanti kabar – kabar kami ya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!