Peremajaan jaringan pipa dan penambahan personel upaya PDAM Surya Sembada maksimalkan pelayanan pelanggan
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Arief Wisnu Cahyono menyebut pihaknya berencana akan melakukan peremajaan jaringan pipa penyaluran air yang ada di Kota Surabaya. Langkah itu diambil, karena pipa – pipa penyalur air yang tersedia sekarang ini, suda ada sejak zaman penjajahan belanda pada tahun 1920-an.
“Hal ini menjadi tantangan besar, karena pipa – pipa penyalur air kalau di total panjangnya hampir 6000 kilometer dan tersebar dari Sabang sampai Marauke termasuk Surabaya tersebut, sudah tidak lagi kuat mengakomondasi tekanan air ketika kami akan meningkatkan supply ke pelanggan,” ujarnya dalam program “Semanggi Suroboyo”.
Apalagi kata Dirut PDAM Surya Sembada ini, beberapa bagian pipa tersebut, kebanyakan adalah pipa dengan ukuran empat meteran yang disambung – sambung sehingga rawan mengalami kebocoran. Selain itu juga mempunyai potensi untuk warga melakukan pengambilan atau penyedotan air secara ilegal sehingga membuat air tida bisa tersalurkan ke pelanggan yang seharusnya.
“Jadi selain kebocoran, yah penyedotan oleh warga yang secara sembarangan menggunakan pompa air itu, mengakibatkan sebagian besar air tidak bisa mengalir ke pelanggan. Atau bahkan tiba-tiba jadi keruh, karena air tanah dari luar masuk kedalam pipa-pipa itu,” ungkapnya.
Sumber air PDAM Surya Sembada sendiri, sebagian besar berasal dari Sungai Brantas. Wisnu menjelaskan, supply pada pelanggan biasanya akan lebih baik saat musim hujan meskipun kandungan lumpur di sungai Brantas lebih besar.
“Lebih mudah diolah karena kandungan limbah domestiknya tidak sebanyak saat musim kemarau. Kalau kemarau itu memang air cenderung lebih jernih, tapi volumenya sedikit dan bakterinya cenderung tidak mengalir. Itu juga salah satu penyebab pasokan air berkurang,” imbuhnya.
Selain permasalahan pipa, dia juga berencana akan melakukan evaluasi terkait jumlah personel yang dirasa memang sangat kurang untuk melayani padatnya jumlah pelanggan di Kota Surabaya. Sedangkan dari faktor fasilitas, juga rencananya akan ditambah agar bisa lebih maksimal dan responsive untuk menyelesaikan masalah pelangan, dari pada sebelumnya.
Targetnya, jika jumlah personel dan fasilitas sudah memadahi, PDAM Surya Sembada akan menerapkan sistem respon cepat untuk menangani keluhan pelanggan. Baik yang mengalami kebocoran maupun permasalahan lainnya.
“Kalau bisa seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang tujuh menit sudah sampai di lokasi kalau ada laporan. Kalau kita, targetnya satu jam sudah tertangani masalah-masalah yang skalanya kecil (seperti kebocoran). Tapi kalau skalanya besar yang sampai membutuhkan koordinasi dari pihak terkait, paling lama 24 jam,” jelasnya.
Terakhir, Wisnu meminta agar masyarakat khususnya pelanggan PDAM lebih bijak menggunakan air bersih. Hal ini, lanjut dia, setiap air bersih hampir selalu melewati proses pengolahan dari bakteri maupun kuman agar aman untuk digunakan.
“Apalagi kalau di PDAM Surya Sembada itu kan salah satu yang paling murah di Indonesia. Harga Rp3000 per kubik ini pun sebenarnya terlalu murah untuk proses yang panjang dari air sungai menjadi air bersih, sehingga kalau bisa dibilang kurang balance untuk operasional kami (PDAM),” paparnya.
Di lain sisi, Maria Anitasari Pakar Lingkungan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang juga ikut dalam program “Semanggi Suroboyo” menyampaikan pendapatnya atas langkah peremajaan jaringan pipa dan penambahan personel, upaya PDAM Surya Sembada maksimalkan pelayanan pelanggan. Meski demikian, ia juga meminta agar edukasi tetap diberikan kepada masyarakat supaya lebih efisien dan bijak dalam memanfaatkan air bersih.
“kebiasaan yang paling mudah yang dapat dilakukan masyarakat itu jangan suka membuang – buang air bersih, dan jangan suka mencemari lingkungan lah. Jadi nanti semisal kesadaran masyarakat sudah terbangun dan pipa – pipa penyalur air sudah dilakukan peremajaan, dan tidak ada lagi kasus warga melakukan penyedotan air secara ilegal, pasti pelayanan akan sangat maksimal,” tutupnya.