Air minum isi ulang atau air keran rebusan, lebih baik mana?
Dalam satu hari setidaknya tubuh manusia membutuhkan 8 gelas air untuk menjaga tubuh terhidrasi. Untuk sumbernya bisa dari mana saja, misalnya air mineral di dalam galon, air minum isi ulang, atau ada juga yang memilih air keran rebusan untuk dikonsumsi. Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai lebih baik mana air minum isi ulang atau air keran rebusan untuk di konsumsi?
Terkadang pilihan air minum juga bisa terbatas dalam kondisi tertentu. Misalnya saja, ketika sebuah daerah mengalami bencana alam seperti banjir. Suplai air minum botol atau galon bisa terbatas, begitu pula dengan air minum isi ulang. Bisa jadi, satu – satunya pilihan air minum adalah dengan merebus air keran.
Menganalisis air minum isi ulang atau air keran rebusan
Sudah sejak lama air keran rebusan dianggap sebagai air minum yang aman untuk dikonsumsi. Bahkan, sebelum penjualan air minum isi ulang mulai marak seperti sekarang ini. Belakangan, air minum isi ulang juga banyak dipilih karena harganya yang lebih terjangkau ketimbang air galon dengan merek tertentu.
Sekarang, mari kita bahas lebih jauh tentang keduanya:
- Air minum isi ulang
Air minum isi ulang biasanya diproses dengan UV filter. Air yang melewati proses penyaringan ini akan berada pada frekuensi sehingga mikroba tidak bisa bertahan. Proses ini dapat membunuh kontaminan berbahaya seperti E.coli dan Giardia lamblia.
Meski demikian, ada banyak sekali jenis sistem UV filter yang digunakan oleh penyedia air minum isi ulang. Sebaiknya, pilih agen air minum isi ulang yang sudah tersertifikasi dengan standar cukup baik sehingga bisa menghilangkan setidaknya 99,99% virus, bakteri, dan jamur.
Apabila ingin memasang sendiri filter di rumah, pastikan seluruh komponennya lengkap dan berfungsi dengan baik. Sampel air pun sebaiknya diuji oleh laboratorium bersertifikat untuk tahu kandungan apa saja yang ada dalam air dari rumah Anda.
- Air keran rebusan
Merbus air keran merupakan cara yang dipakai untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada dari saluran air. Setiap rumah mempunyai sumber air yang berbeda seperti berasal dari sumur bor atau air PAM. Teknik merebus air keran bisa membunuh mikroorganisme penyebab penyakit seperti giardia dan cryptosporidium.
Meski sudah melakukan hal tersebut, tidak selamanya merebus air keran bisa membunuh semua bakteri yang terdapat pada air. Ada beberapa jenis bakteri yang tidak bisa mati meskipun sudah melewati proses perebusan.
Selain itu, klorin juga tidak bisa hilang lewat proses perebusan air keran. Titik pemanasan untuk membunuh klorin harus sangat tinggi daripada suhu yang biasa digunakan untuk merebus air keran.
Mana yang lebih baik air minum isi ulang atau air keran rebusan ?
Jika Anda memutuskan menggunakan air keran rebusan untuk konsumsi sehari – hari, pastikan sumbernya benar – benar aman. Ingat, tidak selamanya air yang terlihat bening bebas dari mikroorganisme berbahaya dan bahan kimia.
Kualitas air tanah di setiap daerah berbeda – beda. Pertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan menggunakan air tanah yang direbus. Jangan merebus air yang dinyatakan tidak aman untuk dikonsumsi karena tidak akan menghilangkan kandungan berbahayanya. Anda bisa melakukan cara menjernihkan air sumur terbukti berhasil.
Namun apabila Anda tidak memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan air bersih, maka merebus air keran adalah cara yang paling efisien. Sebagian besar organisme tidak bisa bertahan ketika dipanaskan pada suhu 100 derajat Celsius.
Selain itu, Anda juga tidak boleh asal membangun sumur air bersih. Sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini untuk mendapatkan kualitas air yang baik.
- Cara sumur didapatkan
- Di mana lokasinya
- Bagaimana menjaga dan mengelolanya
- Kualitas perangkat penunjang pengangkut air di sumur
- Aktivitas manusia di sekitar area sumur
Di sisi lain, selama Anda masih bisa mengakses untuk mendapatkan air yang telah melalui proses penyaringan seperti air minum isi ulang, ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Tapi alangkah baiknya jika Anda cari tahu terlebih dahulu sistem penyaringan UV filter seperti apa yang dipakai oleh penyedia. Lihat juga seberapa steril prosesnya dilakukan dan cek jangan sampai memakai filter yang sudah berkarat.
Terlepas berasal dari sumber air mana yang Anda konsumsi baik itu air minum isi ulang atau air keran rebusan, pastika selalu memenuhi kebutuhan air minum dalam sehari.
Jika sampai kekurangan minum air putih akan menyebabkan dehidrasi. Lebih parahnya lagi dehidrasi bisa memicu kram, tidak bisa fokus, sampai heat stroke.