Disperkim bangun puluhan septic tank bagi warga desa serdang wetan
Disperkim Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman bersama pemerintah kecamatan Legok Kabupaten Tangerang, membangun sebanyak 34 septic tank di Desa Serdang Wetan. Program pembangunan septic tank ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan di Wilayah Legok.
Iwan Firmansah Effendi sebagai Kepala Disperkim, mengatakan pembuatan septic tank tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam program Srasi “Sarana Seribu Sanitasi” yang berfokus membuat septic tank bagi rumah tangga yang belum memiliki jamban dan merupakan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
“Setelah program Srasi ini dijalankan, tahun ini Desa Serdang Kulon dinyatakan sebagai Desa ODF Open Defecation Free atau Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan,” tuturnya.
Een sebagai penangung jawab program kesling Puskesmas Legok mengatakan dirinya beserta pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada Warga Desa Serdang Kulon sebelum melakukan pembangunan septic tank ini dikerjakan.
Dalam sosialisasi tersebut, warga diberikan informasi mengenai dampak buruk BAB Buang Air Besar sembarangan yang bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan berkembangnya beragram penyakit pada lingkungan yang kotor.
“Untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah terjadi sejak lama turun menurun tidak mudah, tentunya mereka perlu diberikan informasi dan juga edukasi terkait pentingnya pembuatan seeptic tank itu sendiri,” Katanya
Rendahnya kesadaran masyarakat setempat untuk membuang feses ketika buang air besar ke dalam tangki septic tank serta kekurangan dana dinilai menjadi faktor adanya ketidaklayakan sarana sanitasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Legok, Dr. Risda Nandini Yanumasari berharap dengan adanya pembangunan septic tank sebanyak 34 buah di Desa Serdang Wetan tersebut, nantinya tidak ada lagi keluarga yang melakukan BAB sembarangan.
“Semoga warga setempat juga bisa saling mengingatkan untuk tidak lagi BAB sembarangan karena bisa mendatangkan beragam penyakit mulai ringan sampai berbahaya yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan, terlebih ketika musim hujan,” pungkasnya.