Tugas tukang sampah dari mengambil sampah sampai ke TPS

Tugas tukang sampah dari mengambil sampah sampai ke TPS

Dalam setiap hari satu orang bisa menghasilkan sampah sekitar 0,7 kg. Bisa Anda bayangkan berapa jumlah sampah jika diakumulasikan dalam satu wilayah, ambil contoh kota besar dengan jumlah penduduk 500 ribu sampai 1 juta jiwa. Rata – rata dalam sehari, satu wilayah tersebut bisa menghasilkan sampah kurang lebih 48 ton. Kebanyakan penduduk di kota besar memiliki tingkat kesibukan yang lumayan tinggi, mungkin dalam hal mengerjakan pengelolaan sampah secara mandiri belum menjadi prioritas utama. Sedangkan jika dibiarkan tanpa pengelolaan setiap harinya, timbunan sampah akan semakin banyak dan akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.

Dengan kondisi tersebut membuat kita sadar betapa perlunya garda depan untuk melakukan pengelolaan sampah dilingkungan. Meskipun sebetulnya kita harus sadah jika pengelolaan sampah harus dimulai dari diri kita sendiri tapi tentunya ada bagian yang sangat berjasa dalam proses pengelolaan sampah selanjutnya. Dan garda terdepan pengelolaan sampah yang biasa kita kenal antara lain tukang sampah, para pemulung dan juga pasukan oranye.

Tugas tukang sampah dari mengambil sampah sampai ke TPS
Tugas tukang sampah dari mengambil sampah sampai ke TPS

Banyak orang yang menyebut mereka dengan sebutan “tukang sampah” secara umum. Mereka merupakan sosok yang sangat berjasa dalam terciptanya lingkungan yang bersih, nyaman dan terbebas dari sampah yang dibuang sembarangan. Tugas tukang sampah adalah mengambil dan memilah sampah yang setiap hari masyarakat hasilkan hingga membersihkan dan memperbaiki saluran, jalan dan taman – taman.

Para pemulung misalnya, mereka berjalan setiap hari dari pagi hingga sore dengan mendorong gerobak atau dengan kresek besar di punggungnya untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah, di tempat umum hingga sampah yang berserakan di pinggir jalan. Mereka menempuh jarak hingga puluhan kilometer, dan mau tak mau mereka harus berjibaku dengan bau tak sedap dari sampah yang mereka pungut. Mereka juga mempunyai kontribusi yang besar dalam proses daur ulang sampah, suatu proses untuk mengolah sampah menjadi produk yang punya manfaat lebih.

Tugas tukang sampah turut membantu memilah sampah agar tidak semua sampah langsung masuk ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah) karena mereka akan membawa sampah yang didapat ke tempat pengumpulan sampah atau biasa disebut pengepul. Dari situ sampah akan dipilah dan ditimbang berdasarkan jenisnya. Kemudian para pengepul akan menyalurkan sampah dengan jenis yang bisa didaur ulang ke pabrik daur ulang seperti contohnya jenis plastik, kertas, besi dan alumunium. Pemulung akan mendapatkan upah dari hasil menimbang jenis – jenis sampah tersebut, harga setiap jenis sampah pun juga berbeda – beda. Meskipun upah yang mereka terima tidak sebanding dengan resiko yang ada, mereka selalu terlihat bersemangat dan mencintai pekerjaannya. Mereka bisa disebut dengan pahlawan kebersihan sejati.

Lalu kita kenal pasukan oranye atau PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum), mereka mempunyai seragam kebanggaan yang berwarna orange dan bertugas untuk memastikan sarana dan prasarana di Ibu Kota dalam keadaan baik dan bersih. Mereka menangani permasalahan prasarana dan sarana taman kota, prasarana dan sarana saluran air, prasarana dan sarana jalan hingga bertanggung jawab akan kebersihan seperti menyapu trotoar, membersihkan sungai dari sampah, menangani pohon tumbang hingga memangkas ranting yang membahayakan pengguna jalan. Meskipun terlihat sepele namun pekerjaan pasukan oranye sangat membantu untuk menciptakan kenyamanan masyarakat. Mereka secara tanggap dan sigap untuk sesegera mungkin memperbaiki kerusakan dan memastikan dalam keadaan yang baik. Pasukan oranye tersebar di setiap kelurahan yang ada di DKI Jakarta. Dengan adanya PPSU ini selain berdampak sangat baik terhadap lingkungan juga mampu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat dengan KTP Jakarta untuk turut memberikan sumbangsihnya terhadap lingkungan.

Namun ironisnya, dalam benak kebanyakan dari kita akan mendeskripsikan sosok tersebut sangat identik dengan sampah, kotor, bau tidak sedap dan hal – hal yang justru berkonotasi buruk. Padahal mereka yang telah menciptakan lingkungan terbebas dari sampah tapi justru mereka mendapat label sebagai “tukang sampah”.

Pengertian “tukang sampah” sendiri adalah seseorang yang biasa melakukan sesuatu yang kurang baik yaitu membuang sampah. Arti dari sebutan tersebut sangat bertolak belakang dengan jasa yang mereka lakukan. Dengan hal tersebut masih pantaskan jika kita menyebut dengan istilah “tukang sampah” ? Tentu tidak. Justru orang yang membuang sampah sembaranganlah yang lebih pantas disebut “tukang sampah”.

Banyak pilihan kata yang bisa kita sematkan kepada sang garda terdepan pengelolaan sampah, kita bisa menyebutnya dengan petugas kebersihan misalnya. Tentu dengan sebutan itu kita lebih bisa memaknai peran yang mereka lakukan dan tidak lagi melabeli dengan konotasi yang negatif.

Dari penjelasan tentang fungsi dan tugas tukang sampah sudah sepantasnya menjadi sosok yang harus kita semua hormati dan hargai keberadaanya, mungkin tanpa peran mereka kita tidak akan menjumpai jalan yang bebas dari sampah, saluran pembuangan air yang tidak berbau, taman yang indah sampai lingkungan rumah yang bersih dan sehat. Mereka semua menjadi garda depan dalam proses daur ulang sampah dan menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan lebih bersih, selain diri kita sendiri tentunya. Terimakasih petugas kebersihan!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!