7 Negara bermasalah dengan kotoran
Setiap Negara di dunia mempunyai permasalahan masing – masing. Mulai dari masalah bencana alam, ekonomi, politik dan lainnya. Namun, ada masalah tak biasa yang rupanya menjadi ancaman besar bagi kehidupan masyarakatnya.
Sejumlah Negara ini bermasalah dengan kotoran. Ketika Anda suatu saat mengunjungi lokasi ini, bisa jadi Anda akan menemukan kotoran, baik itu milik manusia ataupun hewan.
Jika Anda mencium bau yang tidak sedap ketika sedang berjalan – jalan di Negara ini, bisa jadi itu berasal dari kotoran manusia. Ketidak patuhan warga, menjadi salah satu penyebab tersebarnya kotoran – kotoran ini di tempat umum.

Seperti yang dikutip dari laman Listverse.com berikut Negara bermasalah dengan kotoran manusia dan hewan.
- China
Kotoran manusia kerap ditemukan di sejumlah tempat umum di China. Balita dan anak kecil bebas buang air besar di tempat umum, meski kebiasaan ini tidak baik.
Bahkan beberapa orang dewasa melakukan hal yang sama. Tak ada keraguan bagi anak – anak untuk buang air kecil atau air besar di tempat umum.
Seperti contoh, pada Agustus 2016 seorang wanita kedapatan buang air besar di sebuah lift. Dalam rekaman CCTV, awalnya wanita itu mungkin berusaha menahan rasa mulas di perutnya. Namun karena lantai yang ia tuju masih jauh, ia akhirnya menyerah.
Perempuan berambut panjang itu lalu menurunkan roknya, berjongkok, dan mulai buang air besar di lantai lift tersebut. Setelah selesai, ia memasang kembali roknya sambil melihat ke sana-ke mari. Mungkin mencari kamera yang merekam aksinya.
Wanita itu lalu berdiri dan merapikan lagi pakaiannya. Setelah lift terbuka, ia melangkah keluar dan mengabaikan tumpukan kotoran yang ia buang di belakangnya.
- Ahmedabad – India
Lebih dari separuh penduduk India buang air besar di tempat terbuka. Jumlah ini hampir mencapai 600 juta orang hasilnya pun sudah terbukti.
Lebih dari 200 ribu anak kehilangan nyawa karena diare setiap tahun dan setengah dari anak – anak di bawah usia lima tahun kurang berkembang di usia mereka.
Meskipun India punya cukup banyak toilet, penyebab Negara bermasalah dengan kotoran manusia sedikit mendalam.
Sebagian besar orang India lebih suka buang air di tempat terbuka. Ada beberapa alasan untuk ini di antaranya, banyak orang India tak terbiasa menggunakan toilet. Sementara alasan lain karena masalah takhayul.
Ada keyakinan bahwa penyihir bersembunyi di toilet anak – anak bisa diculik hantu apabila mereka buang air besar di toilet.
Salah satu lokasi yang mempercayai hal itu adalah Ahmedabad. Di mana warganya masih buang air besar di ruang terbuka seperti sepanjang rel kereta api.
- Gunung Everest – Nepal
Ada begitu banyak kotoran di Gunung Everest. Para pendaki memang kerap meninggalkan kotorannya. Sebab, tak ada fasilitas buang air besar di lokasi tersebut.
Efek sisa kotoran itu akan terasa ketika tumpukan salju mencair, di mana airnya akan bercampur kotoran dan turun ke bagian bawah gunung.
Masyarakat di kaki gunung lah yang terkena dampaknya. Pasokan air bersih mereka terkontaminasi dengan kotoran manusia.
Efeknya sudah jelas meminum air yang terkontaminasi kotoran akan menimbulkan sejumlah penyakit.
- Bulawayo – Zimbabwe
Bulawayo adalah kota kedua terbesar di Zimbabwe. Dua dekade lalu, kota ini mengalami kekeringan yang menyebabkan kurangnya air.
Warga tak mendapat cukup air untuk sehari – hari, termasuk untuk menyiram toilet mereka. Alahasil kotoran tidak mencapai saluran pembuangan.
Pemerintah akhirnya buka suara dan mengambil keputusan yang cukup membuat kaget. Pemerintah memerintahkan agar toilet baru bisa disiram secara bersamaan pada pukul 19.20 waktu setempat.
Jadi, buat siapa saja yang ingin buang air besar akan melihat kotoran orang lain terlebih dahulu dan tak perlu disiram karena akan dibersihkan secara berbarengan.
- New Taipei City
Negara bermasalah dengan kotoran New Taipei City memiliki permasalahan dengan kotoran anjing. Demi membuat lingkungan kota tersebut bersih, pemerintah setempat membuat sebuah penawaran yang cukup menggiurkan.
Alih – alih menekan jumlah kotoran anjing yang tersebar di jalanan, pemerintah bersedia mengganti satu kantong kotoran dengan uang.
Sejak ada aturan itu masalah kotoran anjing di New Taipei City memang berkurang sebanyak 50 persen. Tetapi hal yang mencurigakan muncul, apakah pemilik anjing dengan sengaja menukarkan kotoran demi bisa mendapatkan uang?
- Inggris
Seorang warga Inggris diguyur kotoran manusia yang diduga jatuh dari sebuah pesawat saat melintas di atas kebunnya.
Insiden ini terjadi di Kota Windsor pada pertengahan Juli lalu, tetapi baru mencuat di media setelah pria tersebut melayangkan keluhan kepada dewan kota.
Seorang anggota dewan kota, Karen Davies, kemudian mengangkat kejadian itu di forum penerbangan Borough of Windsor dan Maidenhead.
Davies mengatakan seluruh kebun dan warga tersebut berceceran kotoran manusia yang dibuang dari pesawat terbang yang tengah menuju Bandara Heathrow.
Sementara itu, anggota dewan paroki Whitfield Geoff Paxton, yang memiliki 40 tahun pengalaman bekerja di bandara, menyebut insiden itu “sangat jarang terjadi”.
“Dulu kami memiliki masalah dengan es biru (kotoran manusia beku dan desinfektan) pada saat kedatangan tetapi itu karena toilet pesawat itu sering bocor,” katanya.
Paxton menuturkan toilet di pesawat modern saat ini cenderung lebih aman dan efisien. “Bisa jadi ada sesuatu yang keluar dari lubang di ketinggian rendah”, katanya.
Nama maskapai pesawat tersebut hingga kini belum dirilis. Namun, beberapa pihak menuturkan pesawat yang diduga membuang limbah manusia saat terbang itu berasal jauh dari Windsor.
- San Fransisco – Amerika Serikat
Pemerintah negara bagian San Fransisco, Amerika Serikat (AS) akan menggelontorkan dana sebesar USD1,7 juta atau Rp26,4 miliar untuk membangun satu toilet umum.
Pembangunan toilet dengan anggaran besar ini disebabkan maraknya temuan kotoran manusia di sembarang tempat. Karena itulah San Fransisco dikenal sebagai Negara bermasalah dengan kotoran manusia.
Pada Desember 2021, Walikota San Fransisco, London Breed mengumumkan keadaan darurat kota yang marak tindakan buang air besar (BAB) di tempat umum.
Bahkan dalam satu tahun, San Fransisco menerima keluhan sebanyak 30.000 kali terkait banyaknya kotoran manusia di tempat umum. Pemerintah kota pun segera menanggapi masalah itu, salah satunya menempatkan toilet portabel.