Berapa lama septic tank harus disedot ? berikut penjelasannya

Berapa lama septic tank harus disedot ? supaya tidak mencemari lingkungan

Sebagai seorang yang berkerja sebagai sanitarian atau kesehatan masyarakat, tentu akan sangat familiar dengan kata septic tank. Bahkan dahulu diawal menjalani pendidikan kesehatan lingkungan (ketika ospek) nama tersebut di jadikan nama identitas, di samping nama trend lainnya seperti bowl, jetting, dan lain – lain. Sehingga sampai sekarang nama tersebut telah menjadi trade mark sanitarian (sebagai tukang kaktus). Berikut adalah informasi yang sebaiknya juga Anda ketahui terkait dengan septic tank tersebut.

Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk kelompok kecil yaitu rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat (Chandra, 2007). Septic tank merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan oleh WHO tapi memerlukan biaya mahal, tekniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas (Entjang, 2000).

Berapa lama septic tank harus disedot ? berikut penjelasannya
Berapa lama septic tank harus disedot ? berikut penjelasannya

Menyoal sanitasi aman ada beberapa pertanyaan yang menjadi fakta baru untuk saya ketahui. Beberapa pertanyaan itu seperti, Berapa lama septic tank harus disedot? Sudahkah septic tank di rumah kedap air? Setelah proses sedot WC kemana tinja dibuang?

Fakta soal septic tank

Ada beberapa fakta soal septic tank yang harus Anda sekalian ketahui. Fakta yang akan kita bahas ini sebagaimana 3 pertanyaan yang sudah disebutkan diatas. Berikut penjelasan lengkapnya :

  1. Sedot septic tank, harus nunggu penuh. Benarkah?

Sedot septic tank harus nunggu penuh, pernyataan ini salah besar. Ternyata yang paling benar untuk menguras septic tank yaitu 2 sampai 3 tahun sekali. Kenapa ? jadi, septic tank yang penuh tidak bisa menjalankan fungsinya kembali di dalam wadah untuk mengolah limbah kotoran tinja. Sehingga, hal ini pun akan sangat rawan terjadi kebocoran yang nantinya akan meluap dan mencemari lingkungan. Sehingga, hal ini menjadi sanitasi yang tidak aman untuk lingkungan.

Tentu Anda tidak mau kan jika sumber air di rumah kotor dan tercemar bakteri dari kotoran tinja yang meluap itu ?

  1. Sudah kedap air kah septic tank di rumah?

Apakah Anda sudah tahu jika septic tank punya standar nasionalnya ? Ada dua jenis septic tank yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia. Pertama tidak kedap air dan kedua, tidak pernah melakukan sedot WC untuk menguras septic tank. Oh iya, tidak lupa jika jarak septic tank yang aman dari sumber air di rumah adalah minimal 10 meter.

Kenapa septic tank harus kedap ? Jawabanya ini masih berhubungan dengan pertanyaan nomor satu, supaya tidak terjadi kebocoran atau pencemaran kuman dari limbah kotoran manusia terhdap lingkungan ( tanah dan air disekitarnya).

Dijelaskan bahwa tinja menjadi sumber penyakit yang mengandung miliar mikroba, seperti bakteri Ecoli dan Salmonella, Virus Hepatitis dan ribuan telur cacing. Di dalam 100gr tinja, ada sekitar 1000 bakteri yang dapat menyerang manusia yang mampu mengakibatkan diare, tifus, termasuk, cacing yang rentan menyerang balita.

Septic tank kedap menjadi solusi dari masalah bakteri tinja ini. berfungsi sebagai tempat penampungan, septic tank menjadi wadah pengolahan tinja sementara yang akan menguraikan secara anaerobik.

Pada tahap selanjutnya, septic tank akan menjalankan fungsinya melalui proses resapan filter/sanitasi aman sehingga air limbah ini aman dibuang dan tidak akan mencemari sumber air dan lingkungan.

  1. Setelah proses sedot WC tinja dibuang kemana ?

Pertanyaan yang sering sekali ditanyakan banyak orang, setelah melakukan sedot WC tinja dibuang kemana ? untuk menjawab pertanyaan ini, tinja yang di sedot dari tempat pelanggan akan dibuang ke tempat pembuangan dan pengolahan limbah.

Jadi, setelah proses pengerjaan sedot WC dari tempat Anda mobil sedot WC kemudian menuju tempat pembuangan IPLT, setelah sampai di lokasi penampungan, kotoran yang tertampung di tanki mobil akan dipindahkan ke dalam kolam khusus berukuran besar.

Nah, di kolam itu kemudian dilakukan pemisahan antara kotoran manusia, pasir, serta air yang tercampur satu sama lain. Setelah ketiga kandungan tersebut berhasil dipisahkan, limbah kotoran kemudian diolah kembali menjadi pupuk.

Hasil ‘pupuk’ dari limbah kotoran manusia itu menurut pengelola sudah teruji, sehingga aman digunakan sebagai pupuk tanaman. Maka demikian, sesuatu yang sebelumnya hanya dianggap sebagai limbah, kini bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.

Kotoran atau eksresi manusia sejatinya adalah limbah. Sehingga, jika dibuang asal-asalan, entah ke danau atau sungai, pencemaran yang dihasilkan bisa sangat berbahaya lantaran mengandung banyak sekali bakteri. Itulah mengapa, sisa pembuangan tersebut harus dibuang ke penampungan khusus untuk diolah kembali.

Jika sudah mengetahui fakta tersebut, agaknya kita semakin sadar, jika tukang sedot WC tidak membuang tinja secara sembarangan.

Nah, itu dia beberapa fakta baru soal sanitasi lingkungan khususnya terkait septic tank, dan menjawab semua pertanyaan Berapa lama septic tank harus disedot? Setelah proses sedot WC tinja dibuang kemana ? sudah terjawab tuntas. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!