Tak hanya layak toilet perlu dibuat nyaman agar sehat

Tak hanya layak toilet perlu dibuat nyaman agar sehat

Menurut WHO sebagai badan kesehatan Dunia, tak hanya layak toilet perlu dibuat nyaman agar sehat didefinisikan sebagai upaya penyediaan sarana dan pelayanan untuk pembuangan limbah yang berasal dari manusia termasuk feses dan urin. Jangkauan yang lebih luas lagi, sanitasi juga merujuk pada lingkungan bersih, pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair.

Bagaimana dengan kondisi sanitasi di Indonesia? Berdasarkan laporan BPS Badan Pusat Statistik pada Tahun 2018 yang diperbarui pada tanggal 2 oktober 2019 sebanyak 69,27 persen rumah tangga Indonesia sudah memiliki akses sanitasi yang layak. Angka tersebut meningkat daripada data tahun 2017 sebanyak 67,89 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan sanitasi yang layak.

Dari data ini rupanya Bali menjadi provinsi dengan angka tertinggi presentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak yakni sebanyak 91,14 persen. Sedangkan DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan presentase sebanyak 90,73 persen.

Tak hanya layak toilet perlu dibuat nyaman agar sehat
Tak hanya layak toilet perlu dibuat nyaman agar sehat

Menghimpun dari berbagai sumber, sanitasi dianggap layak jika rumah tangga menggunakan fasilitas tempat buang air milik sendiri atau bersama dengan jenis kloset yang terhubung dengan tangki septik atau saran pembuangan air limbah (SPAL).

Dalam rangka Hari Toilet Sedunia, orang kembali diingatkan untuk tidak menganggap remeh toilet atau kamar mandi. Bahkan, kebersihan toilet menjadi awal dari kesehatan keluarga atau rumah tangga.

Sanitasi di Indonesia masih perlu dibenahi

Asosiasi Toilet Indonesia masih memberikan catatan terkait masalah sanitasi terutama toilet umum. Toilet-toilet di tempat umum seperti toilet di lokasi wisata, SPBU, pasar juga tempat umum lain masih perlu dibenahi khususnya dari segi pengelolaan.

“Pengguna toilet umum masih perlu di didik dalam menggunakan toilet secara benar. Dibanding negara lain, saya malu. Di sana toilet bersih dan kering,” kata Naning Adiwoso, founder Asosiasi Toilet Indonesia.

Menurutnya, pengelola maupun pengguna toilet perlu menyadari bahwa Indonesia merupakan negara tropis dan kelembapan tinggi. Kondisi ini membuat bakteri serta patogen berkembang biak dengan mudah.

Seharusnya lantai toilet dijaga tetap kering tetapi tampaknya masyarakat lebih senang saat lantai basah. Kondisi basah inilah yang membuat toilet di Indonesia tampak kotor.

Dia menambahkan perlu ada perubahan pola pikir atau mind set. Sebagian masih menganggap toilet itu mahal dan tidak penting.

“Di bahasa Indonesia saja namanya kamar kecil, kamar belakang, tempat buang air. Coba namanya lebih positif seperti rest room atau comfort room, pasti nyaman,” ujarnya.

Dengan kata lain, bila toilet dibuat nyaman, maka secara tidak langsung toilet tersebut tak hanya layak pakai, namun juga sehat karena terjaga kebersihannya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!