Pemkot Tangsel bangun 1.800 septic tank, cegah kebiasaan buruk warga BAB sembarangan
Rencananya Pemkot Tangsel (Pemerintah Kota Tangerang Selatan) pada tahun ini akan membangun sebanyak 1.800 septic tank di setiap wilayah yang warganya diketahui masih melakukan kebiasaan buruk buang air besar sembarangan “BABS”
Benyamin Davine sebagai Wali Kota Tangsel mengakui, jika di tengah kemegahan kota termuda se- Banten ini, masih banyak masyarakatnya yang melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Oleh sebab itu, melalui program pembangunan septic tank ini diharapkan kebiasaan buruk tersebut bisa dihilangkan. Sehingga tingkat kesehatan masyarakat pun bisa terjamin dan meningkat.
“Tahun ini saya membangun 1.800 titik septic tank untuk membantu warga dalam kerangka membantu taraf hidup atau kesehatannya. Selama ini mereka banyak penyaluran pembuangannya ke empang, kolam lele dan sebagainya Itu kita benahi semuanya seperti di sini itu kita bedah,” ujar Benyamin dalam peletakan batu pertama pembangunan septic tank di wilayah Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.
Benyamin menyebut, pembangunan ribuan septic tank atau sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) ini akan dikerjakan seluruhnya pada 2023. Sesuai dengan jumlah usulan dan pendataan masyarakat yang masih belum memiliki septic tank.
“Akan kita bangun di tahun 2023 ini. selanjutnya diikuti oleh sosialisasi, rembug warga untuk pemanfaatan dan seterusnya,” imbuhnya.
Target sasaran pembangunan septic tank ini, kata Benyamin, tersebar di seluruh wilayah Kecamatan se-Tangsel.
“Ada di semua kecamatan jumlah berbeda-beda. Mayoritas paling banyak Setu. Kita bangun ini per rumah tangga bukan komunal, yang penting ada ketersediaan tanah. Karena tangkinya itu mampu menampung 800 liter,” paparnya.
“Kemudian juga di dalam tangki yang dibuat oleh produsen di dalamnya itu sudah ada filter, sistem untuk mengolah air tinjanya dan nanti airnya itu dibuang ke sumur resapan di sebelahnya. Jadi air yang dibuang itu sudah bersih. Tidak ada lagi kotoran-kotoran,” lanjut Benyamin.
Sementara itu Camat Ciputat, Mamat menerangkan, perilaku buruk BAB sembarangan ini memang sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan oleh masyarakat sudah bertahun-tahun lamanya.
Namun dengan kehadiran bantuan pemerintah, kebiasaan buruk ini pun akan dihilangkan. Melalui pembangunan septic tank, dan juga disertai edukasi yang akan terus digencarkan.
“Itu karena mereka sudah menjadi kebiasaan. Contohnya buang air besar di empang, terus memelihara lele, ya dibiarin aja. Mereka nyaman dengan kebiasaan itu, tetapi sekarang ada program stunting, dan ternyata hal itu berpengaruh,” katanya.
Beliau juga memaparkan, di wilayahnya terdapat lebih dari 100 titik yang masyarakatnya tergolong belum memiliki septic tank. Namun secara bertahap jumlah titik tersebut kini telah ditangani, tinggal beberapa titik saja.
“Sekarang tinggal di kelurahan Sawah sebanyak 2 titik, Kelurahan Jombang 9 titik, Sawah Baru sebanyak 5 titik, dan Ciputat 2 titik itu pun kontrakan. Lalu wilayah yang sudah bebas dan deklarasi itu ada di Kelurahan Serua Indah, Cipayung, dan Serua,” Tuturnya.