Minimal tiga tahun sekali septic tank harus disedot
Sudah berapa lama septic tank di rumah Anda tidak disedot oleh truk sedot WC untuk dikuras isinya? Satu tahun, dua tahun, lima tahun, atau jangan – jangan sudah sepuluh tahun belakangan ini tidak disedot ?
Selama ini banyak orang merasa tidak perlu menguras septic tank di rumah mereka, karena memang tidak ada keluhan septic tank penuh atau WC mampet. Padahal, seharusnya minimal tiga tahun sekali septic tank harus disedot. Tujuanya supaya air tangki septic tank tidak merembes dan mencemari lingkungan.
Supaya Anda tahu, air dari hasil penguraian tinja ini bisa saja keluar dan mencemari sumber air tanah. Nah, apabila air tanah itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari mulai dari mandi, mencuci, bahkan sampai dikonsumsi maka bakteri e.coli yang berasal dari kotoran manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain diare, penyakit kulit, tifus dan lain sebagainya.
Menariknya, kesadaran untuk menyedot tinja secara berkala ini ternyata sudah tumbuh di Kota Surakarta, ditandai dengan peresmian Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) pada hari jumat (23/10) di rumah dinas Walikota Surakarta. Rencana kedepanya, dengan program L2T2 ini maka secara bertahap nantinya setiap rumah tangga di Kota Surakarta akan mendapatkan layanan penyedotan tinja seecara terjadwal, minimal dalam 3 tahun sekali.
Seperti kita tahu, selama ini masyarakat di perkotaan masih membuang limbah tinja ke septic tank. Sebenarnya ada juga alternatif lain, yakni membuang limbah tersebut melalui sistem perpipaan untuk diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun faktanya, sistem ini ternyata masih langka di Indonesia karena keterbatasan pembangunan infrastrukturnya.
Di dalam septic tank, tinja manusia mengalami proses penguraian oleh bakteri sehingga menghasilkan endapan lumpur tinja serta di atasnya terdapat air. Biasanya, setelah tangki septik penuh, air akan keluar atau merembes ke tanah di sekitarnya. Karena air terus merembes, tak heran kalau tangki tidak pernah mampet sehingga pemilik rumah tidak pernah merasa perlu menyedotnya. Pencemaran ini pun berlangsung bertahun-tahun.
Masalahnya, masih banyak orang yang memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan sehari – hari karena ketiadaan akses air dari PDAM. Orang-orang inilah yang akhirnya menjadi korban pencemaran dari air buangan tangki septik.
“Dari hasil penelitian, sekitar 80% sumber air tanah di Indonesia ini sudah tercemar bakteri e.coli. Termasuk juga sungai-sungai,” terang Foort Bustraan, pimpinan dari Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH). IUWASH yang didanai oleh USAID adalah proyek penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia.
Dengan program L2T2 ini, masyarakat nantinya tidak perlu repot karena minimal tiga tahun sekali septic tank harus disedot truk penyedot tangki septic tank akan datang ke rumah masyarakat secara terjadwal. Pada tahap awal, program L2T2 di Kota Surakarta ini dilakukan terhadap 19 ribu pelanggan PDAM yang tangki septic tanknya memungkinkan untuk disedot. Seterusnya, pemerintah kota bertekad untuk mulai memperbaiki sistem pembuangan tinja melalui perpipaan atau melakukan upaya sedot WC secara terjadwal dalam sekala yang lebih luas lagi.